Tekhnik Pemijahan ikan nila
Seperti yang
telah dibahas pada kesempatan sebelumnya, ikan nila sangat gampang memijah
secara alami. Pemijahan ikan nila intensif biasanya dipakai untuk memproduksi
benih dalam jumlah besar. Karena untuk membangun infrastrukturnya membutuhkan
modal besar. Kali ini kami hanya akan mengulas pemijahan ikan nila secara
alami.
Untuk
bawahnya kolam pemijahan ikan nila ini sebaiknya dibuat miring sekitar 2-5%.
Kemudian buat kemalir atau kubangan di dasar kolam tersebut sedalam 20-30 cm
sebagai lokasi-lokasi ikan memijah.
Sebelum ikan
dimasukkan ke kolam pemijahan, lakukan pengolahan dasar kolam terlebih dahulu.
Pada proses Pemijahan
ikan nila dilakukan secara massal. Indukan jantan dan betina ditebarkan
ke kolam pemijahan secara bersama-sama. Padat tebar kolam pemijahan
sebanyak 1 ekor/m2, dengan perbandingan jantan dan betina 1:3.
Dan juga Selama
proses pemijahan, berikan pakan seperti di kolam pemeliharaan induk. Pemijahan
ikan nila biasanya akan berlangsung pada hari ke-7 sejak indukan ditebar.
Pemijahan
berlangsung di dasar kolam, biasanya dalam kubangan atau cekungan. Apabila
terjadi kecocokan, telur yang dikeluarkan induk betina akan dibuahi oleh ikan
jantan. Kemudian telur tersebut dierami dalam mulut induk betina.
Selama
proses pengeraman telur, induk ikan betina biasanya berpuasa. Maka,
sebaiknya pemberian pakan dikurangi hingga tinggal setenganya. Hal ini penting
untuk menekan ongkos produksi dan mencegah pembudukan sisa pakan di dasar
kolam.
Proses
pengeraman biasanya berlangsung sekitar satu minggu. Telur akan mentas menjadi
larva ikan. Bila induk betina merasa kolam ditumbuhi pakan alami ikan,
ia akan mengeluarkan larva dari mulutnya secara serempak. Oleh karena itu,
dalam selama proses persiapan kolam penting untuk memupuk dasar kolam agar
pakan alami ikan tumbuh.
Larva ikan
yang baru menetas akan berenang ke pinggir kolam. Segera ambil dengan saringan
halus dan pindahkan ke tempat pemeliharaan larva.
Cara Pemeliharaan larva Ikan Nila
Jika larva
ikan nila yang telah menetas, sebaiknya dibesarkan di tempat khusus. Pemindahan
dilakukan setelah larva berumur 5-7 hari.
Kolam
pemeliharaan larva bisa berupa kolam tembok, akuarium, kontainer plastik atau
hapa. Padat tebar untuk pemeliharaan larva 50-200 ekor/m2, tergantung jenis
kolamnya.
Berikan
pakan berprotein tinggi berbentuk tepung halus berukuran 0,2-0,5 mm. Frekuensi
pemberian pakan 4-5 kali sehari, setiap kalinya sebanyak 1 sendok teh pakan
berbentuk tepung.
Alternatif
lain, pakan larva ikan nila bisa dibuat dengan cara merebus satu butir telor ayam.
Kemudian ambil kuning telurnya, lalu lumat dan campur dengan 1/2 liter air.
Masukkan dalam botol semprotan dan berikan pada ikan sebanyak 100 ml, setiap
kali pemberian.
Lama
pendederan larva berkisar 3-4 minggu, atau sampai larva ikan berukuran 2-3 cm.
Larva yang telah mencapai ukuran tersebut harus segera dipindah ke kolam
pendederan selanjutnya. Karena daya tampung kolam larva sudah tidak layak lagi
untuk ukuran ikan sebesar itu.
Pada tahap
pendederan larva, pembenihan ikan nila bisa dibuat agar menghasilkan benih ikan
yang kelaminnya jantan semua. Para pembudidaya pembesaran lebih memilih
benih nila jantan untuk dibesarkan, atau budidaya nila secara monosex.
Karena pertumbuhan ikan jantan lebih cepat daripada ikan betina.
Tips untuk
membuat benih ikan jantan semua adalah dengan memberikan hormon 17 alpha
methyltestosteron pada tahap pendederan larva. Campurkan hormon tersebut
pada pakan ikan. Berikan pada larva hingga ikan berumur 17 hari. Cara ini akan
menghasilkan benih ikan jantan lebih dari 95%.
Cara Pendederan benih
Setelah
larva dibesarkan hingga ukuran 2-3 cm, selanjutnya lakukan pendederan untuk
mendapatkan benih ikan yang siap dibudidayakan di tempat pembesaran. Pendederan
hendaknya menggunakan kolam yang lebih luas.\
Padat tebar
untuk pendederan benih 30-50 ekor/m2. Lama pemeliharaan benih ikan nila pada
tahap ini sekitar 1-1,5 bulan. Atau, kira-kira sampai ukuran benih 10-12 cm.
Pakan untuk
pendederan menggunakan pelet dengan kadar protein 20-30%. Jumlah pakan yang
diperlukan 3% dari bobot tubuh ikan. Frekuensi pemberiannya 2-3 kali sehari.
Namun tidak
menutup kemungkinan ukuran benih yang dikehendaki pasar lebih besar dari itu.
Apabila demikian, lakukan tahap pendederan tahap ke-2 hingga ukuran benih
sesuai dengan permintaan pasar.
Selanjutnya,
hasil pembenihan ikan nila siap untuk dibesarkan di kolam budidaya pembesaran
ikan nila. Silahkan lihat panduan lengkap budidaya ikan nila.
Panen pembenihan ikan nila
Hal lain
yang harus diperhatikan dalam pembenihan ikan nila adalah pengendalian hama dan
penyakit. Dalam hal ini upaya pencegahan lebih lebih diutamakan daripada
pengobatan. Karena pengobatan ikan yang telah sakit cukup menyita sumber daya.
Untuk lebih lengkapnya silahkan lihat hama dan penyakit ikan
nila.
Pemanenan
sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari. Pengemasan atau pengangkutan
benih yang akan dijual bisa menggunakan wadah tertutup atau terbuka. Untuk
pengiriman jarak dekat wadah terbuka masih memungkinkan.
Namun bila
pengiriman membutuhkan waktu yang lama dan jaraknya jauh, dianjurkan
menggunakan wadah tertutup. Pengiriman dengan wadah tertutup memerlukan aerasi
untuk memperkaya kandungan oksigen air. Wadah diisi air sampai 1/3-nya saja,
sisanya oksigen.
0 monggoh komentar:
Posting Komentar